Minggu, 30 November 2014

Softskill Ekonomi Koperasi



  1. Uraikan secara singkat bagaimana cara koperasi menghadapi struktur pasar bersaing sempurna, pasar monopoli, maupun pasar oligopoli?
    Ø  Pasar persaingan sempurna
    Dalam pasar persaingan sempurna koperasi harus memiliki kemampuan inovatif superior dan harus mampu bersaing dalam hal biaya. Jika koperasi bisa selangkah lebih cepat dan lebih maju barulah koperasi dapat memperkenalkan produknya di antara pesaing-pesaingnya.
    Ø  Pasar monopoli
    Dalam pasar monopoli koperasi harus memiliki kemampuan inovasi yang lebih tinggi, koperasi juga harus mampu mengurangi biaya transaksi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perusahaan lain dan koperasi harus bisa mewujudkan keunggulan-keunggulan lain yang belum pernah ada.
    Ø  Pasar oligopoli
    Dalam pasar oligopoli, koperasi harus memiliki teknologi yang lebih unggul, memiliki produk yang lebih baik dari perusahaan-perusahaan lain, juga memiliki keunggulan gaya transaksi lainnya. Koperasi juga setidaknya memiliki akses ke keuasaan politis demi mendapatkan kekuatan hukum

    Kesimpulan, dalam menghadapi struktur pasar persaingan sempurna maupun pasar persaingan tidak sempurna (monopoli dan oligopoli) koperasi harus berani dalam penetapan biaya di pasar, koperasi juga di tuntut untuk memiliki inovasi yang lebih up to date dibandingkan perusahaan pesaing lainnya. Di samping itu teknologi dan partner kerja juga berperan penting dalam kelangsungan hidup koperasi.
  2. Coba jelaskan hubungan pasar dengan produsen tanpa koperasi? Bagaimana pula hubungan tersebut bila ada media koperasinya?
    Hubungan pasar tanpa koperasi
    Hubungan produsen dengan pasar tanpa koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Misalnya Produsen (P) yang menghasilakn kakao akan menjual produksinya ke pasar (Konsumen C). Dalam hal ini Produsen P dan Konsumen C tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui dengan baik. Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat strategis untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak, seperti peraga dibawah ini.

    Peraga diatas menunjukkan bahwa, produsen P akan menjual produksinya ke pedagang T atau sebaliknya, pedagang T yang membeli dari produsen P. Yang menarik untuk diamati di sini ialah bahwa, hubungan P dan T diatur menurut mekanisme pasar, yaitu melalui kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand).

    Hubungan produsen anggota koperasi dengan pasar dengan media koperasi
    Menurut konsep koperasi, sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun sebagai konsumen yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan koperasi. Adanya persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk “hubungan khusus” antara anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi. Hubungan khusus yang dimaksudkan di sini dapat dilihat pada peraga.


    Peraga memperlihatkan hubungan ekonomi yang terjadi menyangkut tiga pihak yaitu:
    - Produsen (P1,P2,P3,dan seterusnya) yang juga anggota koperasi sebagai  unit  ekonomi
    -  Perusahaan koperasi yang menjual produksi anggota 
    -  Pasar (konsumsi C)
    Sebenarnya produsen/anggota koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke pasar untuk menjual produksinya, tetapi karena pertimbangan efisiensi atau adanya keuntungan ekonomis dan nonekonomis yabg lebih besar, mereka menyerahkan pemasarannya kepada koperasi. Dengan demikian, koperasi mengambil alih fungsi pemasaran atau penjualan yang semula dilakukan secara sendiri oleh produsen tersebut. Selanjutnya koperasinya yang berinteraksi atau melakukan lobi bisnis dengan pasar atau konsumen C untuk memasarkan produksi anggotanya. Dalam pemasaran produk anggota, perusahaan koperasi dan anggotanya telah terikat dengan kesatuan organisasi koperasi. Ada hubungan perserikatan yang dibangun berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam lingkungan yang demokratis. Sebagai konsekuensi logis dari hubungan ini, maka keuntungan ekonomis yang diperoleh dari pemasaran bersama melalui perusahaan koperasi tersebut akan jatuh langsung ke tangan anggota. Namun sebaliknya, bila koperasi mengalami kerugian, anggota pun akan ikut menanggungnya. Dalam hal ini kedudukan produsen P1,P2,P3, dan seterusnya tidak lagi terpisah dengan perusahaan yang memasarkannya yaitu koperasi, karena perusahaan koperasi tersebut adalah milik bersama para produsen. Denagn demikian, hubungan ekonomi antara produsen P dengan perusahaan koperasi tidak lagi berdasarkan mekanisme pasar, melainkan diatur oleh nilai, norma, dan prinsip-prinsip koperasi itu sendiri.Akan tetapi, hubungan perusahaan koperasi dengan pasar (konsumen C) tetap berdasakan hubungan mekanisme pasar, yaitu adu kekuatan untuk meraih kekuatan tawar-menawar (bargaining power).
  3. Di pedesaan secara umum, untuk menjual hasil produknya, para produsen menghasapi struktur pasar monopsoni, yaitu pembeli hanya satu (umumnya disebut tengkulak) sedangkan penjualannya banyak. Di sisi lain, untuk memperoleh input produksinya (sarana produksi), para produsen menghadapi pasar monopoli. Yaitu penjual satu sedangkan pembeli banyak. Situasi demikian membuat posisi tawar-menawar (bargaining position) para produsen selalu dalam posisi lemah. Secara teoritis, bagaimanakah cara koperasi (yang beranggotakan para produsen) menghadapi situasi demikian sehingga kekuatan tawar-menawarnya semakin kuat?
    Cara penyelesaian :
    - Dalam hal menjual hasil produksinya, secara teoritis, koperasi memerlukan strategi dan taktik bisnis dalam promosi, karena sedikit banyaknya promosi yang digunakan akan sangat menentukan perbedaan tersebut dan juga berinteraksi atau melakukan lobi bisnis dengan pasar untuk memasarkan produksi anggotanya.

    - Dalam hal memperoleh input produksinya (sarana produksi), secara teoritis, koperasi harus mampu bersaing dengan pasar yang bersifat monopoli dengan berdasar pada mekanisme pasar yaitu saling adu kekuatan untuk meraih sarana produksi yang bagus.
    -  Untuk menghadapi situasi seperti yang disebutkan diatas, secara teoritis koperasi perlu mempererat hubungan ekonomi dengan pasar dengan tetap berdasarkan hubungan mekanisme pasar yaitu adu kekuatan dalam hal untuk meraih kekuatan tawar-menawar (bargaining power). Dan untuk meningkatkan kekuatan tawar-menawar yang semakin kuat, koperasi juga harus meningkatkan kualitas produk dan menyesuaikan harga produk yang dipasarkannya serta memaksimumkan pelayanan kepada anggotanya melalui pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh para anggotanya.
  4. Jelaskan dengan kurva struktur pasar bersaing sempurna di mana di dalamnya perusahaan koperasi bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Menurut saudara, bagaimana sebaiknya koperasi menentukan harga produk anggotanya (produsen)?
    Menerurut kami koperasi  tidak dapat menentukan harga produk anggotanya, karena perubahan harga hanya  terjadi apabila adanya perubahan pada kurva permintaan atau kurva penawaran atau pada kedua kurva tersebut.
  5. Berikan contoh produk/jasa yang dikelola koperasi dalam berbagai tipe struktur pasar (monopoli, persaingan sempurna, persaingan monopolistik)!
    Ø  Pasar persaingan sempurna
    Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
    Contoh produk yang di kelola seperti; beras, gandum, batubara, kentang, dll.
    Ø  Pasar monopoli
    Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein,menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Dari sudut cakupan monopoli, ada yang bersifat lokal, regional, dan nasional.
    Contoh jasa yang di kelola, yaitu :
     Lokal : KUD adalah sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani (KUT) dan pupuk.
     Regional : PDAM adalah penyediaan air minu bersih yang dimonopoli oleh PDAM setempat.
     Nasional : PLN adalah monopoli di bidang pelayanan listrik
    Ø  Pasar monopolistik
    Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
    Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.