Mata Kuliah :
Etika Bisnis
Nama Kelompok :
- Jessica Kezia (14213633)
- M. Fahreza Pratama (15213125)
- Redo Verdian Putra (17213352)
- Sulistio Ninda Alfionita (18213686)
·
Hakekat mata kuliah
etika bisnis
Hakikat
etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral
maupun pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu
sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada
gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya
pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
·
Defenisi etika dan
bisnis
Etika merupakan
pernyataan benar atau salah yang menentukan perilaku seseorang tergolong
bermoral atau tidak bermoral , baik atau buruk. Pernyataan ini kemudian
dituangkan dalam bentuk prinsip-prinsip etika yang secara normatif di
pergunakan untuk membimbing tindakan seseorang menjadi perilaku yang bermoral.
Perbuatan yang tidak menyenangkan seperti berbohong, mencuri, mengancam atau
merusak milik orang lain dari sisi etika tergolong perbuatan yang tidak etis
dan tidak bermoral, sedangkan kejujuran menepati janji, saling membantu sesama
dan menghormati hak dan kewajiban orang lain merupakan perbuatan yang secara
etis dan moral sangat diharapkan untuk dilakukan untuk manusia.
Bisnis berasal dari kata ‘Business’ dalam
bahasa inggris dan ‘Busy’ yang artinya sibuk melakukan aktivitas dan pekerjaan
yang bertujuan untuk mencari keuntungan.
Etika bisnis adalah perwujudan dari serangkaian prinsip
prinsip etika normatif kedalam perilaku bisnis. Dalam hal ini etika bisnis
berperan sebagai pedoman dalam menentukan benar tidaknya suatu tindakan yang
dilakukan korporasi dalam menjalankan bisnisnya.
·
Etikamoral, hukum dan
agama
Etika
moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa.
Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu
mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika
tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika
moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan
moral bisnis.
Etika
moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan
kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan
yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang
disebut moral
Hukum adalah
sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi
dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum
pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut
pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum,
perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara
perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
Agama
di anggap sebagai dasar pijakan bagi setiap umat dalam menjalani kehidupan.
Tanpa agama seseorang tidak akan memiliki landasan dalam berfikir, apalagi bagi
negara indonesia yang merupakan negara yang mendasarkan dirinya pada
kepercayaan pada Tuhan. Ini sebagaimana terkandung pada sila pertama dari
pancasila yaitu “ketuhanan yang masa esa” pancasila bagi bangsa indonesia telah
menjadi falsafah kehidupan yang harus dipahami dan dimengerti dan di hayati.Etika
mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam
menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Perbedaan antara etika dan
ajaran moral agama yakni etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional.
Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahtu Tuhan dan
ajaran agama.
·
Klasifikasi etika
Menurut buku
yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M,
tahun 2012 etika dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Etika
Deskriptif
Etika deskriptif yaitu
etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam
mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia
sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya
di masyarakat secara turun-temurun.
2.
Etika
Normatif
Etika normatif yaitu
sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas
yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan
dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi
masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
3.
Etika
Deontologi
Etika deontologi yaitu
etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik
terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari
akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas,
tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan
terhadap masyarakat atau pihak lain.
4.
Etika
Teleologi
Etika Teleologi adalah
etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan.
Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai
adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari
kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak.
·
Konsepsi etika
Konsep
etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan). Menurut
Kotler budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup
pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian,
berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor.
Dasar
pemikiran:
Suatu
perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar,
dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya. Agar
perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:
a.
intern,misalnya masalah
perburuhan
b.
Ekstern,misalnya
konsumen dan persaingan
c.
Lingkungan, misalnya
gangguan keamanan
Pada
dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas
yaitu:
1.
Perusahaan tersebut
harus dapat menemukan sesuatu yang baru.
2.
Mampu menemukan yang
terbaik dan berbeda
3.
Tidak lebih jelek dari
yang lain
Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:
1)
Visi
2)
Misi
3)
Tujuan
Referensi :
Budi Untung, 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta:
Penerbit CV Andi Offset.
Hendro Tri Sigit, 2012. Etika Bisnis Modern. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar