Minggu, 07 Juni 2015

HEBOHNYA BERAS PLASTIK



Kasus beras plastik
Isu beras plastik telah membuat warga menjadi waswas. Beras plastik dari China awalnya ramai di sosial media, lalu menjalar ke sejumlah negara. Awalnya, beredar sebuah video di Youtube yang menayangkan pembuatan beras palsu terbuat dari plastik. Awal Mei, dunia maya dihebohkan oleh postingan video di Youtube. Video itu berisi cara pembuatan beras palsu terbuat dari bahan sitentik.
Tidak hanya di Indonesia, sejumlah negara pun dihebohkan oleh beras palsu asal China. Selain meresahkan di China, penjualan beras plastik tersebut sudah menjalar ke berbagai tempat di India. Beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri alias plastik.
Berdasarkan penelusuran Okezone, Salah satu warga Bekasi, Dewi Septian, curiga atas beras yang dibelinya. Beras yang dimasaknya sebagai bubur tidak matang seperti biasa, melainkan sebagian masih berbentuk bulir beras. Lalu dia memposting foto temuannya itu di sosial media, Instragram, Senin pada 19 Mei. Dia menyandingkan beras asli dan beras yang menurutnya adalah beras plastik. Selain itu dia juga memajang hasil masakannya yang berasal dari beras asli dan yang diduga palsu.

Cara BPOM membuktikan persoalan beras plastik
Di kutip dari berita Okezone.com, JAKARTA - Dugaan adanya beras plastik atau sintetis dianggap sudah selesai oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya, dari uji yang telah dilakukan, tidak terdapat bukti kandungan plastik pada beras yang diduga sintetis tersebut.
"Saya rasa soal beras plastik ini sudah clear. Intinya metode uji sudah kami sampaikan. Apakah mengandung plastik? Tidak," kata Kepala BPOM Roy Sparingga saat ditemui di kantornya, Kamis (28/5/2015).
Ia melanjutkan, telah menggunakan standar referensi dalam melakukan pengujian beras plastik terrsebut. Hasilnya, tidak terdapat tanda-tanda adanya kandungan plastik dalam pengujian sampel tersebut.
"Nah yang lain-lainnya kita lihat juga apa titik lelehnya, dengan alat namanya DSC, itu juga dilihat titik lelehnya di mana. Membuktikan tidak ada plastik," jelas Roy.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat dengan uji kesetaraan substansi dengan beras standar. Hasilnya, kandungan makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak, tidak berbeda antara beras yang diduga sintetis dengan beras normal.
"Sampelnya ya yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara), kemudian ditambah lagi kami dapat sampel dari Kapolri sampel yang diambil dari Sucofindo. Hasilnya sama," tambah Roy.
Selain itu, ia mengaku beberapa laboratorium juga sudah melakukan pengujian beras plastik dengan hasil yang serupa seperti dari Kementerian Perdagangan, pihak kepolisian, Kementerian Pertanian dan BPPT.

Mari mengenal beras plastik
Maraknya keresahan warga tentang adanya isu terbaru mengenai makanan pokok yaitu Beras. Beras yang dimaksud kali ini ialah beras yang berbahaya bagi kesehatan manusia dimana bahan pembuatan beras itu sendiri menggunakan bahan Plastik sehingga beras ini dikenal dengan Beras Plastik. Beras plastic ini sudah menjadi bahan perbincangan di berita-berita tv dan Beras ini juga telah beredar di dunia maya. Bagi para pembeli beras harus hati hati dalam memilih beras yang asli atau beras plasik.

Apa itu beras plastik? 
Beras plastik ialah sebuah beras yang berasal atau berbahan dasar dari plastik dimana beras ini sangat mirip dengan beras yang aslinya. Dalam beras plastik ini sendiri terkandung senyawa zat yang berbahaya bagi manusia dan dapat menyebabkan kanker. Beras plastik ini memang masih awam untuk dikenal dimana beras ini muncul belum lama dan itulah sebabnya beras ini belum meluas di seluruh Indonesia. Menurut beberapa sumber, beras plastik ini juga dapat dibedakan dengan beras aslinya tetapi bagi masyarakat yang memang belum mengenlnya, jadi pembedaan itu akan sulit mereka ketahui. Jika dalam membedakan antara Bberas plastik dan beras asli yaitu dapat di uji dengan memangang beras tersebut dimana banyak yang mengakatan bahwa beras plastik apabila dipegang akan terasa lebih licin dari beras asli (Padi). Selain itu, cara yang dapat digunakan untuk membedakan kedua beras tersebut adalah dengan cara dibakar. Apabila beras plastik dibakar, maka dia akan lebih mudah untuk terbakar daripada beras Asli. beras plastik sendiri akan lebih duluan terbakar dan mengeluarkan bau dibandingkan dengan beras yang aslinya. Ini adalah sebuah pengalaman baru di tahun 2015 dimana munculnya beras  yang bernama beras plastik. Banyak beras yang sudah di uji coba di berbagai laboraturium dimana juga telah banyak ditemukan bahwa beras terseut mengandung atau positif beras plastik. Pada sebuah situs yang kami temukan bahwa ada 3 Senyawa Kimia dalam beras plastik yaitu : BBP (benzyil butyl phtalate), DEHP (diethyl hexyl phthalate), dan DMP (dimethyl phthalateshalate). Dalam uji coba di sebuah laboraturium 3 jenis zat kimia yang berbahaya dimana 3 zat tersebut terkandung dalam beras plastik.


Berbagai Cara Membedakan Beras Plastik dan Beras Asli
Sekarang jangan hanya menebak, ketahui dengan pasti bahwa beras yang anda beli di pasar benar-benar asli dan bukan terbuat dari bahan sintetis atau plastik. Caraspot kali ini punya hingga 9 cara untuk mengetahuinya, tentunya berdasarkan pemaparan banyak pakar dan juga dari berbagai situs berita terpercaya.
1.  Test dengan direndam
Ini adalah cara mudah untuk membuktikan apakah beras yang baru saja dibeli asli atau tidak, jika ia terbuat dari plastik maka pasti berasnya akan mengambang sebagaimana sifat plastik yang lebih ringan dari massa air. Jika bahannya memang dicampurkan dengan yang beras sungguhan maka yang terbuat dari bahan sintetis akan mengapung dengan sendirinya, ini bisa dilihat saat kita mencuci beras yang akan dimasak.
2.  Lakukan pengujian dengan menumbuk
Sebelum berita soal plastik ini banyak beredar mungkin juga anda sudah pernah melakukan ini, disengaja atau tidak. Ya dengan menumbuk beras maka akan terlihat dengan jelas kalau butirannya akan berubah menjadi bubuk seperti tepung disebabkan karena adanya kandungan karbohidrat di dalamnya, ya itu kalau asli, tapi bila ia dari bahan sintetis maka sudah pasti tidak akan mengalami keadaan yang sama melainkan hanya akan penyok atau pun patah. Ini bisa anda lakukan hanya dengan menggunakan batu biasa.
3.  Buktikan dengan dibakar
Ini adalah salah satu tips yang banyak disarankan dari berbagai siaran TV, ya dengan dibaakar. Jika berasnya berubah menjadi abu maka itu bisa dipastikan sebagai beras betulan, tapi jika ia terlihat meleleh, menggumpal dan menyatu layaknya jika kita membakar plastik maka sudah pasti ia adalah beras plastik dan harus segera dihentikan untuk dikomsumsi. Selain itu, jika memang betul dari plastik maka ia akan mudah dan lebih lama terbakar dan akan terlihat menghitam.
4.  Bedakan dengan digigit
Menggunakan cara pembuktian seperti ini bisa dibilang paling mudah dan bisa langsung dipraktekkan saat masih berada di toko dimana kita akan membeli beras. Jika telah digigit dan tidak hancur menjadi tepung, melainkan malah penyok atau susah rusak maka itu bisa jadi penilainan awal anda bahwa ia adalah beras plastik, walau cara ini sebenarnya belum bisa dijadikan pertimbangan 100% bahwa beras tersebut palsu. Dan bisa jadi juga karena dalam satu karung beras tidak semua dari plastik, melainkan ada campuran dari beras asli sekian persen, maka teknik pengujian ini bisa meleset jika kebetulan yang kita test ternyata yang sungguhan.
5.  Mengetahui dari warnanya
Umumnya beras asli tidak bisa 100% putih bersih tapi akan terlihat sedikit keruh, ya kurang lebih sama dengan ciri batu akik termahal yang pernah dibahas yang umumnya memiliki inklusi, terutama di bagian tengahnya biasanya terlihat ada warna putih kecil (bukan bening), beda dengan beras plastik dimana ia akan tampak putih bersih dan tidak ada cacat sama sekali karena dibuat dari mesin pengolah limbah plastik yang sudah barang tentu menggunakan standar yang sama dari semua butirannya.
6.  Coba pegang butirannya
Asal anda tahu bahwa kulit, terutama permukaan jari, memiliki kemampuan merabah dan membedakan permukaan suatu benda yang menonjol, bahkan hingga hanya dengan tonjolan permukaan yang setinggi 1/2500 cm. Dalam menguji beras ini kita juga bisa melakukannya dengan cara merabah, karena beras betulan akan terasa kasar permukaannya sedang yang paslu akan terasa licin.
7.  Perhatikan bagian luar berasnya
Kita bisa melakukan pengujian sederhana ini hanya dengan melihat berasnya secara keseluruhan, bukan perbiji, yakni dengan melihat apakah ada semcam balutan seperti tepung tapi agak tipis, jika ada maka bisa jadi itu asli, tapi lain lagi masalahnya kalau dia dicampur atau dioplos karena pembuktian atau cara membedakan beras plastik dan beras asli ini bisa tidak berlaku. Ada juga cara lain, yakni dengan mengambil segenggam beras kemudian perhatikan apakah ada semcam tepung yang menempel di tangan setelah berasnya disimpan.
8.  Buktikan dengan dimasak
Salah satu cara membedakan antara beras plastik dengan yang asli adalah dengan dimasak. Jika anda sudah biasa membuat bubur tentu tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya. Nah, jika suatu waktu anda membuatnya lagi dan ternyata durasi yang dibutuhkan untuk memasaknya jauh lebih lama maka itu bisa jadi salah satu cirinya.


9.  Rasakan aromanya
Untuk beras sungguhan kita pasti semua sudah tahu aromanya yang mana akan terasa sedikit ada aroma gabahnya dan tidak terlalu apek, sedangkan untuk beras sintetis akan terasa wangi karena memang si pembuanya sengaja menambahkan sedikit pewangi yang menyerupai beras wangi umumnya untuk mengelabui orang banyak. Caranya, ambil segenggam beras kemudian cium dan rasakan.
Kami juga menyarankan untuk melakukan uji laboratorium jika seandaianya ragu dengan hasil test yang telah anda lakukan, yakni dengan membawa sampel beras ke Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat untuk dilakukan pengujian yang detail dan mendalam. Saya kira hasilnya akan jauh lebih akurat dibanding dengan cara manual yang telah disebutkan di atas.
Menurut berita yang pertama kali beredar, beras plastik ini pertama kali ditemukan di daerah Bekasi, Jawa Barat, dengan harga per kilogramnya Rp. 8000. Namun karena isu ini terus meluas dan ditemukan bukti nyata di daerah lain maka polisi dan dinas terkait pun terus melakukan sidak ke berbagai pasar tradisional. Beberapa daerah yang ditenggarai mulai banyak beredar beras seperti ini di antaranya adalah Yogyakarta dan daerah di Jawa lainnya. Kami hanya bisa menyebut satu daerah tersebut karena adanya pemberitaan dari salah satu TV terhadap orang yang merasa mengkomsumsinya yang juga sudah dibuktikan dari pihak berwajib.
Bukan cuma masyarakat umum yang memerlukan cara membedakan beras plastik dan beras asli ini, tapi para pedagang pasar juga wajib mengetahuinya karena jika dari pedagang saja sudah bisa menghindari memasok atau menjual beras ini maka pembeli juga tentunya akan terhindar untuk membelinya dan semakin waspada terhadap kejahatan baru ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar