Kasus
beras plastik
Isu beras plastik telah membuat warga menjadi waswas. Beras plastik dari China awalnya ramai di sosial media, lalu menjalar ke sejumlah
negara. Awalnya, beredar sebuah video di Youtube yang
menayangkan pembuatan beras palsu terbuat dari plastik. Awal Mei, dunia maya
dihebohkan oleh postingan video di Youtube. Video itu berisi cara pembuatan beras palsu terbuat dari bahan sitentik.
Tidak hanya di Indonesia, sejumlah negara pun
dihebohkan oleh beras palsu asal China. Selain meresahkan di China, penjualan
beras plastik tersebut sudah menjalar ke berbagai tempat di India. Beras palsu
tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis
industri alias plastik.
Berdasarkan penelusuran Okezone, Salah satu warga
Bekasi, Dewi Septian, curiga atas beras yang dibelinya. Beras yang dimasaknya
sebagai bubur tidak matang seperti biasa, melainkan sebagian masih berbentuk
bulir beras. Lalu dia memposting foto temuannya itu di sosial media,
Instragram, Senin pada 19 Mei. Dia menyandingkan beras asli dan beras yang
menurutnya adalah beras plastik. Selain itu dia juga memajang hasil masakannya
yang berasal dari beras asli dan yang diduga palsu.
Cara BPOM membuktikan persoalan beras plastik
Di
kutip dari berita Okezone.com, JAKARTA - Dugaan
adanya beras plastik atau sintetis dianggap sudah selesai oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya, dari uji yang telah dilakukan, tidak
terdapat bukti kandungan plastik pada beras yang diduga sintetis tersebut.
"Saya rasa soal beras plastik ini sudah clear.
Intinya metode uji sudah kami sampaikan. Apakah mengandung plastik?
Tidak," kata Kepala BPOM Roy Sparingga saat ditemui di kantornya, Kamis
(28/5/2015).
Ia melanjutkan, telah menggunakan standar referensi
dalam melakukan pengujian beras plastik terrsebut. Hasilnya, tidak terdapat
tanda-tanda adanya kandungan plastik dalam pengujian sampel tersebut.
"Nah yang lain-lainnya kita lihat juga apa
titik lelehnya, dengan alat namanya DSC, itu juga dilihat titik lelehnya di
mana. Membuktikan tidak ada plastik," jelas Roy.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat dengan uji
kesetaraan substansi dengan beras standar. Hasilnya, kandungan makro seperti
protein, karbohidrat, dan lemak, tidak berbeda antara beras yang diduga
sintetis dengan beras normal.
"Sampelnya ya yang ada di TKP (Tempat Kejadian
Perkara), kemudian ditambah lagi kami dapat sampel dari Kapolri sampel yang
diambil dari Sucofindo. Hasilnya sama," tambah Roy.
Selain itu, ia mengaku beberapa laboratorium juga
sudah melakukan pengujian beras plastik dengan hasil yang serupa seperti dari
Kementerian Perdagangan, pihak kepolisian, Kementerian Pertanian dan BPPT.
Mari mengenal
beras plastik
Maraknya keresahan warga tentang adanya isu terbaru
mengenai makanan pokok yaitu Beras. Beras yang dimaksud kali ini ialah beras
yang berbahaya bagi kesehatan manusia dimana bahan pembuatan beras itu sendiri menggunakan
bahan Plastik sehingga beras ini dikenal dengan Beras Plastik. Beras
plastic ini sudah menjadi bahan perbincangan di berita-berita tv dan Beras ini
juga telah beredar di dunia maya. Bagi para pembeli beras harus hati hati dalam
memilih beras yang asli atau beras plasik.
Apa itu
beras plastik?
Beras plastik ialah sebuah beras yang berasal atau
berbahan dasar dari plastik dimana beras ini sangat mirip dengan beras yang
aslinya. Dalam beras plastik ini sendiri terkandung senyawa zat yang berbahaya
bagi manusia dan dapat menyebabkan kanker. Beras plastik ini memang masih awam
untuk dikenal dimana beras ini muncul belum lama dan itulah sebabnya beras ini
belum meluas di seluruh Indonesia. Menurut beberapa sumber, beras plastik ini
juga dapat dibedakan dengan beras aslinya tetapi bagi masyarakat yang memang
belum mengenlnya, jadi pembedaan itu akan sulit mereka ketahui. Jika dalam
membedakan antara Bberas plastik dan beras asli yaitu dapat di uji dengan
memangang beras tersebut dimana banyak yang mengakatan bahwa beras plastik
apabila dipegang akan terasa lebih licin dari beras asli (Padi). Selain itu,
cara yang dapat digunakan untuk membedakan kedua beras tersebut adalah dengan
cara dibakar. Apabila beras plastik dibakar, maka dia akan lebih mudah untuk
terbakar daripada beras Asli. beras plastik sendiri akan lebih duluan terbakar
dan mengeluarkan bau dibandingkan dengan beras yang aslinya. Ini adalah sebuah
pengalaman baru di tahun 2015 dimana munculnya beras yang bernama
beras plastik. Banyak beras yang sudah di uji coba di berbagai laboraturium
dimana juga telah banyak ditemukan bahwa beras terseut mengandung atau positif
beras plastik. Pada sebuah situs yang kami temukan bahwa ada 3 Senyawa
Kimia dalam beras plastik yaitu : BBP (benzyil butyl phtalate), DEHP
(diethyl hexyl phthalate), dan DMP (dimethyl phthalateshalate). Dalam uji coba
di sebuah laboraturium 3 jenis zat kimia yang berbahaya dimana 3 zat tersebut
terkandung dalam beras plastik.
Berbagai Cara Membedakan Beras Plastik dan Beras
Asli
Sekarang jangan hanya menebak, ketahui dengan pasti bahwa beras yang
anda beli di pasar benar-benar asli dan bukan terbuat dari bahan sintetis atau
plastik. Caraspot kali ini punya hingga 9 cara untuk mengetahuinya, tentunya
berdasarkan pemaparan banyak pakar dan juga dari berbagai situs berita
terpercaya.
1. Test dengan direndam
Ini adalah cara mudah untuk membuktikan apakah beras yang baru saja
dibeli asli atau tidak, jika ia terbuat dari plastik maka pasti berasnya akan
mengambang sebagaimana sifat plastik yang lebih ringan dari massa air. Jika
bahannya memang dicampurkan dengan yang beras sungguhan maka yang terbuat dari
bahan sintetis akan mengapung dengan sendirinya, ini bisa dilihat saat kita
mencuci beras yang akan dimasak.
2. Lakukan pengujian dengan menumbuk
Sebelum berita soal plastik ini banyak beredar mungkin juga anda sudah
pernah melakukan ini, disengaja atau tidak. Ya dengan menumbuk beras maka akan
terlihat dengan jelas kalau butirannya akan berubah menjadi bubuk seperti
tepung disebabkan karena adanya kandungan karbohidrat di dalamnya, ya itu kalau
asli, tapi bila ia dari bahan sintetis maka sudah pasti tidak akan mengalami
keadaan yang sama melainkan hanya akan penyok atau pun patah. Ini bisa anda
lakukan hanya dengan menggunakan batu biasa.
3. Buktikan dengan dibakar
Ini adalah salah satu tips yang banyak disarankan dari berbagai siaran
TV, ya dengan dibaakar. Jika berasnya berubah menjadi abu maka itu bisa
dipastikan sebagai beras betulan, tapi jika ia terlihat meleleh, menggumpal dan
menyatu layaknya jika kita membakar plastik maka sudah pasti ia adalah beras
plastik dan harus segera dihentikan untuk dikomsumsi. Selain itu, jika memang
betul dari plastik maka ia akan mudah dan lebih lama terbakar dan akan terlihat
menghitam.
4. Bedakan dengan digigit
Menggunakan cara pembuktian seperti ini bisa dibilang paling mudah dan
bisa langsung dipraktekkan saat masih berada di toko dimana kita akan membeli
beras. Jika telah digigit dan tidak hancur menjadi tepung, melainkan malah penyok atau
susah rusak maka itu bisa jadi penilainan awal anda bahwa ia adalah beras
plastik, walau cara ini sebenarnya belum bisa dijadikan pertimbangan 100% bahwa
beras tersebut palsu. Dan bisa jadi juga karena dalam satu karung beras tidak
semua dari plastik, melainkan ada campuran dari beras asli sekian persen, maka
teknik pengujian ini bisa meleset jika kebetulan yang kita test ternyata yang
sungguhan.
5. Mengetahui dari warnanya
Umumnya beras asli tidak bisa 100% putih bersih tapi akan terlihat
sedikit keruh, ya kurang lebih sama dengan ciri batu akik termahal yang pernah dibahas yang
umumnya memiliki inklusi, terutama di bagian tengahnya biasanya terlihat ada
warna putih kecil (bukan bening), beda dengan beras plastik dimana ia akan
tampak putih bersih dan tidak ada cacat sama sekali karena dibuat dari mesin
pengolah limbah plastik yang sudah barang tentu menggunakan standar yang sama
dari semua butirannya.
6.
Coba pegang butirannya
Asal anda tahu bahwa kulit, terutama permukaan jari, memiliki kemampuan
merabah dan membedakan permukaan suatu benda yang menonjol, bahkan hingga hanya
dengan tonjolan permukaan yang setinggi 1/2500 cm. Dalam menguji beras ini kita
juga bisa melakukannya dengan cara merabah, karena beras betulan akan terasa
kasar permukaannya sedang yang paslu akan terasa licin.
7. Perhatikan bagian luar berasnya
Kita bisa melakukan pengujian sederhana ini hanya dengan melihat
berasnya secara keseluruhan, bukan perbiji, yakni dengan melihat apakah ada
semcam balutan seperti tepung tapi agak tipis, jika ada maka bisa jadi itu
asli, tapi lain lagi masalahnya kalau dia dicampur atau dioplos karena
pembuktian atau cara membedakan beras plastik dan beras asli ini bisa tidak
berlaku. Ada juga cara lain, yakni dengan mengambil segenggam beras kemudian
perhatikan apakah ada semcam tepung yang menempel di tangan setelah berasnya
disimpan.
8. Buktikan dengan dimasak
Salah satu cara membedakan antara beras plastik dengan yang asli adalah
dengan dimasak. Jika anda sudah biasa membuat bubur tentu tahu berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya. Nah, jika suatu waktu anda membuatnya
lagi dan ternyata durasi yang dibutuhkan untuk memasaknya jauh lebih lama maka
itu bisa jadi salah satu cirinya.
9. Rasakan aromanya
Untuk beras sungguhan kita pasti semua sudah tahu aromanya yang mana
akan terasa sedikit ada aroma gabahnya dan tidak terlalu apek, sedangkan untuk
beras sintetis akan terasa wangi karena memang si pembuanya sengaja menambahkan
sedikit pewangi yang menyerupai beras wangi umumnya untuk mengelabui orang
banyak. Caranya, ambil segenggam beras kemudian cium dan rasakan.
Kami juga menyarankan untuk melakukan uji laboratorium jika seandaianya
ragu dengan hasil test yang telah anda lakukan, yakni dengan membawa sampel
beras ke Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat untuk dilakukan pengujian
yang detail dan mendalam. Saya kira hasilnya akan jauh lebih akurat dibanding
dengan cara manual yang telah disebutkan di atas.
Menurut berita yang pertama kali beredar, beras plastik ini pertama kali ditemukan di daerah
Bekasi, Jawa Barat, dengan harga per kilogramnya Rp. 8000. Namun karena isu ini
terus meluas dan ditemukan bukti nyata di daerah lain maka polisi dan dinas
terkait pun terus melakukan sidak ke berbagai pasar tradisional. Beberapa
daerah yang ditenggarai mulai banyak beredar beras seperti ini di antaranya
adalah Yogyakarta dan daerah di Jawa lainnya. Kami hanya bisa menyebut satu
daerah tersebut karena adanya pemberitaan dari salah satu TV terhadap orang
yang merasa mengkomsumsinya yang juga sudah dibuktikan dari pihak berwajib.
Bukan cuma masyarakat umum yang memerlukan cara membedakan beras plastik
dan beras asli ini, tapi para pedagang pasar juga wajib mengetahuinya karena
jika dari pedagang saja sudah bisa menghindari memasok atau menjual beras ini
maka pembeli juga tentunya akan terhindar untuk membelinya dan semakin waspada
terhadap kejahatan baru ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar